Stanislaus Jordi Kia (XII IPA 3)
“Cinta
Sejati itu Bernama Keikhlasan”
Dunia remaja
bisa dibilang dunia yang penuh warna, dan salah satu warna yang berharga adalah
ketika mulai munculnya rasa suka terhadap lawan jenis. Inilah yang dialami oleh
Celo, seorang remaja yang duduk di bangku kelas 12 SMA , yang mulai mengangumi
lawan jenisnya. Namun uniknya, dia menyukai wanita yang lebih tua dari dia, ya,
seorang remaja yang berada di semester 4 perkuliahan. Diana namanya.
Diana adalah
seorang yang begitu anggun parasnya, wajar jika Celo dengan mudahnya mengagumi
dia. Diana juga adalah seorang atlet. Wow, seorang yang cantik dan dia adalah
atlet juga, bisa dibilang Diana ini adalah idaman kaum adam.
Semua berawal
ketikan Celo mulai terjun ke cabang olahraga yang sama dengan Diana, jadi bisa
dibilang, Diana adalah senior dari si Celo.
“Sungguh indah ciptaan Mu Tuhan!” Ungkap Celo
saat pertama kali melihat Diana di tempat latihan.
Dari sinilah mulai timbul rasa suka dalam diri Celo. Namun
dia merasa tidak percaya diri. Ya, dengan tampang seadanya ini, apakah dia bisa
mendapatkan Diana seorang seniornya yang jelita?
“Apakah aku
akan nekat???” Ungkap Celo dalam hati
“Dia sangat
cantik, dan aku??” Ungkap Celo dalam hati sambil tersenyum kecil
Disaat wakti
latihan, Celo sering sekali melihat ke arah Diana, dan beberapa kali Diana
menatap balik si dia. Perlakuan kecil yang membuat Celo gemetar.
“Ini bolanya”
Kata Celo sambil memberi bola kepada Diana
“Thanks
yaaaa...” Balas Diana sambil tersenyum kepada Celo
“OMG!!!!”
Ungkap Celo dalam hati seakan tidak percaya melihat senyum dari Diana tadi
***
Seiring
berjalannya waktu, Celo mulai berani untuk mendekati Diana, bermula saat Celo
mengirim pesan lewat instagram kepada Diana. Ya, Celo melakukan pdkt yang biasa
dilakukan seorang cowok pada umumnya. Sehingga pada akhirnya...
“Dian, ayo
besok kita jalan berdua” Kata Celo dalam pesannya
“Boleh Cel”
Balas Diana
Rasa senang pun menghampiri Celo, namun rasa gugup pun
tidak mau kalah untuk mendatangi Celo, ya, besok dia akan memiliki waktu berdua
dengan seorang yang dia anggap spesial dalam hidupnya. Semalaman dia memikirkan
apa saja yang harus dia lakukan besok saat bersama Diana, tentu penting bagi
dia untuk menjaga “image”.
Tiba saat
dimana dia menjemput Diana
“Akhirnyaaa”
Kata Celo denga rasa masih tidak percaya saat di motornya
“Aku harussss
bisaaaaa” Ungkapan semangat dari Celo untuk diri sendiri agar mengurangi rasa
gugupnya
Setelah menjemput Diana, mereka berdua pun langsung
menuju tempat makan. Semua berjalan aman-aman saja, hingga dijalan pulang....
“ Dian,
apakah aku punya kesempatan untuk membuat mu lebih nyaman lagi???” Tanya Celo
“Tentu Cel,
namun semua itu kamu harus lalui dengan kesabaran, menghadapi aku tidaklah
mudah” Balas Diana
Memang, Diana adalah seorang yang cuek namun
perhatian, dia juga tipe orang yang suka berubah-ubah suasana hatinya, jadi
butuh kesabaran penuh dari Celo untuk menghadapi dia.
Sejak
kejadian malam itu, hubungan mereka makin harmonis, Celo sudah mulai sedikit
demi sedikit mendapatkan perhatian dari Diana.
***
Namun,
masalah mulai muncul, Celo mulai kesulitan mengikuti alur yang dibuat oleh
Diana. Wajar saja, Diana yang sudah lebih dewasa dari Celo, ingin sekali Celo
juga dewasa. Namun karena lingkup pergaulan Celo, ia tidak bisa dewasa secepat
yang Diana inginkan. Inilah yang ditakutkan Celo sejak awal mendekati Diana,
dia sudah menebak ini bakal terjadi. Namun Celo tidak semudah itu untuk
menyerah, dia terus berusaha membuat Diana nyaman dengan hubungan ini. Memang
Celo masih masih berhasil buat Diana betah, namun hingga akhirnya...
“
Cel, kita gak bisa lanjutin ini semua.” Ungkap Diana.
“ Haaa????” Sahut Celo yang
kaget mendengar itu.
“
Aku tau Diana, aku belum bisa jadi seperti yang kamu mau, namun aku udah
berusaha dengan maksimal, aku tulus ngelakuin ini semua!!” Kata Celo dengan
nada yang bergetar.
“
Tapi aku gak bisa Cel, aku berat buat lanjutin ini semua.” Ungkap Diana
Akhirnya, hubungan mereka menjadi renggang, tidak
seharmonis dulu lagi. Sifat cuek Diana makin menjadi terhadap Celo
Celo tentu
saja tidak bisa menerima semua ini. Keputusasaan menyelimuti hari-harinya. Rasa
ceria sudah tidak akrab lagi dengan dia. Kegelisahan terjadi ketika ia membayangkan
Diana bersama cowok selain dia. Rasa cintanya yang sangat tulus membuat dia
sulit melupakan Diana.
Akhirnya
dengan berat hati, dengan segala keikhlasan, Celo mencoba siap menerima apa
yang terjadi. Berat baginya, namun kebahagian Diana lebih penting, dan itu
terjadi jika Celo harus siap melepasnya.
“Bahagia Diana itu lebih penting, percuma
saja jika aku mencintai dia namun tidak
memprioritaskan kebahagiaannya, meskipun itu menyakitkan buat aku” Ungkap Celo
dalam hati dengan penuh keikhlasan.
Celo selalu
berusaha menjalani harinya dengan baik meskipun dihantui dengan rasa kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar